Cacar air, atau dalam istilah medis dikenal sebagai varisela, adalah penyakit menular yang umum terjadi, terutama di kalangan anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella-zoster, yang juga dapat memicu herpes zoster (cacar ular) di kemudian hari. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, cacar air sebenarnya dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi, orang dewasa, wanita hamil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beruntung, cacar air dapat dicegah melalui vaksinasi cacar air yang aman dan efektif. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai vaksin cacar air, cara kerjanya, kelompok yang sebaiknya divaksin, waktu terbaik untuk vaksinasi, serta manfaat jangka panjang yang diperoleh.

Apa Itu Vaksin Cacar Air?
Vaksin cacar air adalah vaksin yang dirancang untuk melindungi tubuh dari infeksi virus Varicella-zoster (VZV). Vaksin ini mengandung virus hidup yang sudah dilemahkan (live attenuated virus), cukup untuk merangsang respons kekebalan tubuh, tetapi tidak cukup kuat untuk menyebabkan penyakit pada orang yang sehat. Di Indonesia dan banyak negara lainnya, vaksin cacar air bukan bagian dari imunisasi dasar yang wajib, namun sangat dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta organisasi kesehatan global seperti WHO dan CDC.
Pentingnya Pemberian Vaksin Varicella
Vaksin varicella efektif dalam mencegah cacar air dengan tingkat keberhasilan hingga 85-90%. Jika seseorang yang telah divaksin tetap terinfeksi, gejala yang dialami umumnya lebih ringan dan proses penyembuhannya lebih cepat. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi guna melawan virus cacar air, tanpa risiko menginfeksi penerimanya.
Mengapa Cacar Air Perlu Dicegah?
Cacar air dapat menimbulkan gejala yang berkisar dari ringan hingga berat, yang umumnya meliputi:
– Ruam lepuh gatal di seluruh tubuh
– Demam
– Kelemahan
– Sakit kepala
– Hilangnya nafsu makan
Meskipun sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu, terdapat risiko komplikasi serius, seperti:
- Infeksi bakteri sekunder pada kulit
- Pneumonia
- Radang otak (ensefalitis)
- Gangguan hati
- Sindrom Reye (terutama pada anak yang mengonsumsi aspirin)
Cacar air juga tergolong sangat menular; individu yang terinfeksi dapat menularkan virus 1-2 hari sebelum munculnya ruam hingga semua lepuh mengering.
Cara Kerja Vaksin Cacar Air
Vaksin cacar air mengandung virus Varicella-zoster yang telah dilemahkan. Setelah disuntikkan, vaksin ini akan:
1. Merangsang sistem imun untuk mengenali virus.
2. Membentuk antibodi yang dapat melawan virus tersebut.
3. Membangun memori imunologis, sehingga jika di kemudian hari tubuh terpapar virus cacar air, sistem kekebalan dapat segera merespons dan mengurangi risiko infeksi atau keparahan gejala.
Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksin Cacar Air?
1. Anak-anak:
Dosis pertama dianjurkan untuk anak berusia 12–15 bulan.
Dosis kedua sebaiknya diberikan pada usia 4–6 tahun, dengan kemungkinan pemberian lebih awal atau dalam dua dosis terpisah minimal 4 minggu jika diperlukan.
2. Remaja dan Dewasa yang Belum Pernah Terinfeksi atau Divaksin:
Disarankan untuk menerima dua dosis vaksin, terutama bagi:
- Wanita usia subur (belum hamil)
- Tenaga kesehatan
- Pengasuh anak
- Pelajar atau mahasiswa
- Militer atau penghuni asrama
3. Orang dengan Risiko Tinggi Terhadap Komplikasi:
– Individu dengan penyakit kronis (kecuali imunodefisiensi berat).
– Mereka yang akan menjalani transplantasi organ.
Mencegah cacar air sangat penting agar kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari komplikasi yang merugikan. Vaksin cacar air adalah langkah yang aman dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa vaksin cacar air tidak dianjurkan untuk ibu hamil, individu dengan gangguan sistem kekebalan tubuh yang serius, atau pasien yang tengah menjalani kemoterapi.
Jadwal dan Dosis Vaksin Cacar Air
Untuk anak-anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun, disarankan untuk menerima dua dosis vaksin cacar air dengan jarak minimal tiga bulan di antara setiap dosis. Sementara itu, bagi remaja dan dewasa yang berusia di atas 13 tahun, diperlukan dua dosis juga dengan jarak minimal empat minggu. Jika seseorang telah menerima satu dosis vaksin, sangat dianjurkan untuk melengkapi dosis kedua guna memastikan perlindungan yang maksimum.
Kondisi yang Mengharuskan Penundaan Pemberian Vaksin Varicella
Meski orang yang mengalami sakit ringan, seperti batuk, pilek, atau demam ringan, masih boleh mendapatkan vaksin varicella, terdapat beberapa kondisi di mana vaksin ini sebaiknya ditunda. Hal ini mencakup:
- Alergi terhadap vaksin varicella, gelatin, atau antibiotik neomycin.
- Sedang dalam keadaan hamil.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS, kelainan genetik, kemoterapi, atau penggunaan kortikosteroid jangka panjang.
- Baru saja menerima transfusi darah.
Efektivitas Vaksin Cacar Air
Vaksin cacar air terbukti sangat efektif. Satu dosis memberikan perlindungan sekitar 80–85%, sementara dua dosis dapat meningkatkan perlindungan hingga 98–99%. Jika seseorang yang telah divaksinasi tetap terinfeksi cacar air, gejala yang muncul cenderung lebih ringan, durasinya lebih singkat, dan risiko komplikasi sangat rendah.
Apakah Vaksin Cacar Air Aman?
Ya, vaksin ini telah digunakan selama lebih dari 20 tahun dan terbukti aman. Efek samping yang biasanya terjadi tergolong ringan, seperti:
– Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan.
– Demam ringan.
– Ruam ringan.
Meski efek samping serius sangat jarang terjadi, termasuk reaksi alergi berat (anafilaksis), yang hanya terjadi pada satu dari sejuta dosis. Selain itu, vaksin cacar air tidak menyebabkan autisme atau penyakit kronis lainnya seperti yang sering disalahpahami.
Vaksinasi Cacar Air dan Kehamilan
Perlu dicatat bahwa wanita hamil tidak boleh menerima vaksin cacar air. Jika seorang wanita berencana untuk hamil, disarankan untuk menunggu setidaknya satu bulan setelah vaksinasi sebelum mencoba untuk hamil. Bagi ibu hamil yang belum pernah terinfeksi cacar air, sangat penting untuk menghindari paparan virus ini, karena infeksi selama kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi serius bagi ibu dan janin, termasuk cacat lahir (sindrom varisela kongenital).
Apakah Vaksin Cacar Air Diperlukan Jika Pernah Terkena?
Tidak perlu. Biasanya, orang yang pernah terinfeksi cacar air memiliki kekebalan seumur hidup. Namun, bagi yang tidak yakin mengenai status infeksi mereka, tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa adanya antibodi terhadap virus varisela. Jika hasilnya negatif, vaksinasi sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi di masa mendatang.
Harga Vaksin Cacar Air dan Ketersediaannya
Vaksin cacar air dapat diakses di berbagai tempat, antara lain:
- Klinik anak dan dewasa.
- Rumah sakit umum maupun swasta.
- Klinik imunisasi.
Harga vaksin cacar air di Indonesia berkisar antara Rp 400. 000 hingga Rp 800. 000 per dosis, tergantung pada jenis vaksin dan lokasi fasilitas kesehatan.
Apakah Vaksin Cacar Air Mencegah Herpes Zoster (Cacar Ular)?
Vaksin cacar air tidak mencegah herpes zoster secara langsung. Herpes zoster terjadi akibat reaktivasi virus Varicella-zoster pada individu yang sebelumnya terinfeksi. Vaksin cacar air dapat mengurangi risiko infeksi awal, sehingga secara tidak langsung menurunkan kemungkinan terkena herpes zoster. Untuk perlindungan khusus terhadap herpes zoster, terdapat vaksin zoster yang dianjurkan untuk orang berusia 50 tahun ke atas.
Vaksin cacar air merupakan langkah pencegahan yang aman dan efektif untuk melindungi diri serta orang lain dari infeksi virus Varicella-zoster. Meskipun cacar air sering dianggap sebagai penyakit ringan, komplikasi serius masih bisa terjadi, terutama pada kelompok-kelompok rentan. Dengan menerima dua dosis vaksin, tubuh Anda akan memiliki kekebalan jangka panjang yang dapat mencegah infeksi atau setidaknya mengurangi tingkat keparahan penyakit. Vaksin ini juga berkontribusi pada terciptanya kekebalan kelompok, sehingga penyebaran virus dapat ditekan. Jadi, jika Anda belum pernah mengalami cacar air atau belum menerima vaksin, inilah saat yang ideal untuk berkonsultasi dengan tenaga medis dan memikirkan vaksinasi sebagai langkah perlindungan yang paling efektif.
Baca Juga: Vaksin IPV Anak: Perlindungan Terhadap Polio
Sumber: Vaksin Varicella Dapat Diberikan untuk Anak dan Dewasa
