Syarat Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa: Panduan Lengkap

Hepatitis B merupakan infeksi serius yang memengaruhi hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penyakit ini dapat berlanjut menjadi kondisi kronis, yang dapat menyebabkan sirosis, kegagalan hati, atau bahkan kanker hati. Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, misalnya melalui hubungan seksual tanpa perlindungan, penggunaan jarum suntik tidak steril, serta penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan.

Vaksin hepatitis B telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi ini dan telah menjadi bagian dari program imunisasi di banyak negara. Meskipun vaksin ini umumnya diberikan kepada bayi, orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi sangat dianjurkan untuk melakukannya, terutama untuk mereka yang berisiko tinggi. Namun, sebelum menerima vaksin, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai syarat vaksin hepatitis B untuk orang dewasa, kelompok yang diwajibkan menerimanya, serta prosedur vaksinasi yang tepat.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B

Siapa yang Memerlukan Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk semua orang dewasa yang belum mendapatkan imunisasi sebelumnya. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih berisiko terkena infeksi HBV dan sangat disarankan untuk menerima vaksin, antara lain:

1. Tenaga Kesehatan

Dokter, perawat, petugas laboratorium, dan profesional medis lainnya yang sering terpapar darah atau cairan tubuh pasien.

2. Orang dengan Pasangan atau Anggota Keluarga yang Terinfeksi Hepatitis B

Mengingat virus hepatitis B dapat menyebar melalui kontak erat, vaksinasi sangat penting untuk mencegah penularan dalam lingkungan keluarga.

3. Individu dengan Aktivitas Seksual Berisiko Tinggi

Orang yang memiliki banyak pasangan seksual atau melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan berada dalam risiko lebih tinggi untuk terinfeksi HBV.

4. Pengguna Narkoba Suntik

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril meningkatkan risiko penularan virus hepatitis B.

5. Pekerja yang Berisiko Terpapar Darah atau Cairan Tubuh

Selain tenaga kesehatan, pekerja di fasilitas perawatan lansia, pemeliharaan kebersihan rumah sakit, dan petugas pemadam kebakaran juga memiliki risiko tinggi.

6. Orang yang Sering Bepergian ke Daerah dengan Tingkat Hepatitis B Tinggi

Wisatawan atau pekerja yang melakukan perjalanan ke negara dengan angka infeksi HBV yang tinggi sebaiknya mendapatkan vaksin sebelum keberangkatan.

7. Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis atau yang Menjalani Dialisis

Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat pasien-pasien ini lebih rentan terhadap infeksi HBV.

8. Pasien dengan Penyakit Hati Kronis

Mereka yang memiliki gangguan hati, seperti hepatitis C atau sirosis, berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi hepatitis B.

9. Orang yang Akan Menjalani Transplantasi Organ atau Transfusi Darah Rutin

Penerima organ atau transfusi darah memiliki risiko tinggi terkena infeksi HBV dari donor yang tidak terdeteksi.

Perbedaan antara Vaksinasi dan Imunisasi

Kedua istilah ini sering digunakan bersamaan. Vaksinasi adalah tindakan pemberian vaksin kepada seseorang, yang dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik atau secara oral jika dalam bentuk cair. Sementara itu, imunisasi adalah proses yang terjadi setelah vaksinasi, di mana tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan zat yang diperkenalkan melalui vaksinasi.

Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah jenis vaksin yang diberikan untuk melawan penyakit peradangan hati yang diakibatkan oleh virus hepatitis B. Pemberian vaksin ini sangat penting sebagai upaya mempersiapkan sistem kekebalan tubuh jika suatu saat terpapar virus tersebut. Berdasarkan jadwal imunisasi yang disusun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk anak usia 0-18 tahun, vaksin Hepatitis B diwajibkan diberikan kepada bayi dalam waktu 24 jam setelah kelahiran, setelah terlebih dahulu diberikan vitamin K selama 30 menit sebelumnya.

Namun, penting untuk diketahui bahwa bagi bayi dengan berat lahir di bawah 2000 gram, pemberian vaksin Hepatitis B sebaiknya ditunda hingga bayi mencapai usia 1 bulan atau saat ia diizinkan pulang dari rumah sakit. Perlu dicatat juga bahwa ada pengecualian untuk bayi yang memiliki hasil HBsAg positif atau yang dalam kondisi sehat. Dalam kasus tersebut, vaksinasi diberikan segera setelah lahir, tetapi dosis ini tidak dihitung sebagai dosis primer, yang sering disebut sebagai dosis 0.

Setelah dosis awal tersebut, bayi akan menerima 3 dosis tambahan vaksin Hepatitis B, yang dijadwalkan pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Dengan demikian, total pemberian vaksin Hepatitis B akan berjumlah 4 dosis.

Untuk bayi yang baru lahir dengan ibu yang positif HBsAg, vaksin Hepatitis B dan Hepatitis B Imunoglobulin (HBIg) harus diberikan pada paha yang berbeda secepatnya dalam waktu 24 jam setelah lahir, tanpa mempertimbangkan berat badan bayi. Pemberian HBIg yang terlambat, yaitu setelah 48 jam, dapat mengurangi efektivitasnya, sehingga hal ini sangat penting untuk diperhatikan.

 Syarat Vaksinasi Hepatitis B untuk Dewasa

Sebelum menerima vaksin hepatitis B, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar vaksinasi dapat berlangsung dengan aman dan efektif:

1. Tidak Sedang Mengalami Infeksi Akut atau Demam Tinggi

Jika Anda mengalami gejala infeksi seperti demam tinggi atau flu berat, sebaiknya tunda vaksinasi hingga kondisi kesehatan membaik.

2. Tidak Memiliki Alergi terhadap Komponen Vaksin

Jika Anda memiliki riwayat alergi berat terhadap komponen dalam vaksin hepatitis B, vaksinasi sebaiknya dihindari.

3. Belum Pernah atau Belum Lengkap Mendapatkan Vaksin Hepatitis B Sebelumnya

Bagi mereka yang belum pernah divaksinasi hepatitis B atau hanya menerima sebagian dosis, vaksinasi dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.

4. Tidak Sedang Mengalami Reaksi Alergi Serius terhadap Vaksin Sebelumnya

Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi berat (anafilaksis) setelah vaksinasi sebelumnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menerima dosis yang baru.

5. Tidak Memiliki Gangguan Sistem Imun yang Parah Tanpa Pengawasan Dokter

Pasien dengan gangguan sistem imun, seperti penderita kanker yang mendapatkan kemoterapi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.

6. Wanita Tidak dalam Kondisi Hamil (Sebagai Tindakan Pencegahan)

Walaupun vaksin hepatitis B umumnya dianggap aman, vaksinasi pada ibu hamil harus dilakukan dengan rekomendasi dokter.

 Jadwal dan Dosis Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa

Dosis vaksin hepatitis B untuk dewasa diberikan dengan berbagai jadwal yang disesuaikan dengan kebutuhan individu:

1. Jadwal Standar (3 Dosis)

– Dosis 1: Hari pertama.

– Dosis 2: 1 bulan setelah dosis pertama.

– Dosis 3: 6 bulan setelah dosis pertama.

2. Jadwal Dipercepat (4 Dosis)

– Dosis 1: Hari pertama.

– Dosis 2: 7 hari setelah dosis pertama.

– Dosis 3: 21 hari setelah dosis pertama.

– Dosis 4: Booster diberikan setelah 12 bulan.

Jadwal dipercepat biasanya digunakan untuk mereka yang memerlukan perlindungan segera, seperti tenaga medis atau pelancong ke daerah dengan risiko hepatitis B tinggi.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B pada Dewasa

Sebagaimana vaksin lainnya, vaksin hepatitis B juga dapat menimbulkan efek samping yang bervariasi, mulai dari ringan hingga sedang:

1. Efek Samping Ringan

– Nyeri atau kemerahan di lokasi suntikan.

– Demam ringan.

– Nyeri otot atau sakit kepala.

2. Efek Samping Sedang

– Mual atau gangguan pencernaan ringan.

– Pembengkakan ringan di tempat suntikan.

3. Efek Samping Langka tetapi Serius

– Reaksi alergi berat (anafilaksis), meskipun sangat jarang terjadi.

– Gangguan saraf seperti mati rasa atau kesemutan (juga jarang).

Jika Anda mengalami efek samping yang serius, segera konsultasikan dengan dokter. Vaksin hepatitis B sangat penting bagi individu dewasa yang belum mendapatkan imunisasi sebelumnya, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi terjangkit infeksi HBV. Penting untuk memastikan bahwa Anda memenuhi syarat vaksinasi sebelum menerima vaksin, seperti tidak sedang mengalami infeksi akut, tidak memiliki alergi terhadap komponen vaksin, dan belum menerima vaksinasi lengkap sebelumnya.

Dengan vaksinasi yang tepat dan sesuai jadwal, Anda dapat terlindungi dari hepatitis B dan komplikasi serius yang mungkin ditimbulkannya. Jika Anda belum menerima vaksin hepatitis B, segera konsultasikan dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perlindungan optimal.

Baca Juga: Vaksin Meningitis: Untuk Apa dan Mengapa Penting?

Sumber: Vaksin Hepatitis B : Cara Kerja, Jadwal, Efek Samping

Apabila Anda ingin mengetahui informasi selengkapnya dapat kunjungi website vaksindewasaanak.com atau hubungi kami dibawah ini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top