Vaksin HPV: Jadwal Pemberian, dan Pentingnya Imunisasi

Human Papillomavirus (HPV) merupakan virus yang dapat memicu berbagai penyakit, termasuk kanker serviks, kanker anal, kanker orofaring, dan kutil kelamin. Infeksi HPV sering kali tidak menimbulkan gejala, namun bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius dalam jangka waktu panjang. Salah satu langkah paling efektif untuk mencegah infeksi HPV adalah melalui pemberian vaksin HPV.

Vaksin HPV kini telah menjadi bagian dari program imunisasi di banyak negara dengan tujuan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks serta penyakit lain yang berhubungan dengan HPV. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang vaksin HPV, manfaatnya, jadwal pemberian, efek samping, serta pentingnya imunisasi dalam mencegah kanker serviks dan penyakit akibat infeksi HPV lainnya.

Apa Itu Vaksin HPV?

Vaksin HPV adalah vaksin yang dirancang untuk melindungi individu dari infeksi Human Papillomavirus (HPV), khususnya jenis-jenis yang berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks dan jenis kanker lainnya. Vaksin ini berfungsi dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang mampu melawan virus HPV sebelum infeksi terjadi.

Saat ini, terdapat beberapa jenis vaksin HPV yang tersedia:

1. Vaksin Bivalen (Cervarix) – Melindungi dari HPV tipe 16 dan 18 yang bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker serviks.

2. Vaksin Quadrivalen (Gardasil) – Melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Selain kanker serviks, vaksin ini juga melindungi dari kutil kelamin.

3. Vaksin Nonavalent (Gardasil 9) – Melindungi dari sembilan tipe HPV (6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58), mencakup lebih banyak jenis yang terkait dengan kanker dan penyakit lainnya.

Waktu yang Tepat untuk Mendapatkan Vaksin HPV

Infeksi HPV seringkali tidak menampakkan gejala yang jelas. Namun, lebih dari 50% wanita dan pria yang aktif secara seksual diperkirakan pernah terinfeksi virus ini. Oleh karena itu, vaksinasi sejak dini sangat penting untuk melindungi tubuh dari infeksi HPV.

Vaksin HPV dapat diberikan kepada anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki, dengan usia ideal untuk menerima vaksin ini adalah 10–13 tahun. Namun, orang dewasa yang belum pernah divaksin HPV sebelumnya atau belum pernah berhubungan seksual hingga usia 26 tahun juga masih dapat menerima vaksinasi ini. Sementara itu, bagi orang dewasa berusia di atas 27 tahun yang sudah aktif berhubungan seksual, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin HPV.

Di Indonesia, pemerintah telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program vaksinasi wajib, khususnya untuk anak perempuan berusia 10–13 tahun (atau setara kelas 5 dan 6 SD). Vaksinasi ini diberikan setiap tahun pada bulan Agustus, bersamaan dengan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Vaksin HPV ini diberikan secara gratis bagi yang termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi wajib. Sedangkan bagi yang tidak termasuk dalam kelompok tersebut, mereka dapat melakukan vaksinasi HPV secara mandiri.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin HPV

Idealnya, vaksin HPV diberikan kepada remaja atau orang dewasa muda yang belum pernah menerima vaksin HPV sebelumnya dan belum aktif secara seksual. Dosis vaksin HPV untuk anak di bawah 15 tahun adalah sebanyak 2 kali, dengan jarak dosis kedua 6–12 bulan setelah dosis pertama. Sedangkan untuk remaja dan dewasa muda berusia 15–26 tahun, vaksin diberikan dalam 3 kali suntikan selama periode 6 bulan.

Penting untuk dicatat bahwa vaksin HPV tidak disarankan untuk ibu hamil atau mereka yang pernah mengalami reaksi alergi serius setelah mendapatkan vaksin HPV sebelumnya. Namun, ibu yang sedang menyusui masih diperbolehkan untuk menerima vaksin ini. Orang yang mengalami sakit atau demam disarankan untuk menunda vaksinasi HPV. Hal ini bertujuan untuk membedakan antara gejala penyakit yang dialami dengan reaksi tubuh terhadap vaksin tersebut. Vaksinasi HPV sangat penting untuk mencegah kanker serviks dan kutil kelamin, yang merupakan beberapa kondisi medis akibat infeksi virus HPV. Jika Anda atau anak Anda belum menerima vaksin HPV, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk merencanakan jadwal vaksinasi yang sesuai.

Manfaat Vaksin HPV

Vaksinasi HPV memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi individu maupun masyarakat, antara lain:

Upaya Mencegah Kanker Serviks dan Penyakit Terkait HPV

Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama lebih dari 90% kasus kanker serviks. Melalui vaksinasi, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena kanker serviks. Selain itu, HPV juga dapat menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya, seperti kanker anus, kanker penis, kanker orofaring (bagian belakang tenggorokan), serta kanker vulva dan vagina.

Di samping itu, vaksin HPV juga berperan penting dalam mencegah munculnya kutil kelamin. HPV tipe 6 dan 11 bertanggung jawab atas sekitar 90% kasus kutil kelamin, yang dapat dicegah dengan vaksin HPV quadrivalen dan nonavalent. Dengan meningkatnya tingkat vaksinasi di masyarakat, penyebaran virus ini akan berkurang, sehingga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) yang efektif. Tidak hanya itu, riset menunjukkan bahwa vaksin HPV memberikan perlindungan jangka panjang terhadap infeksi HPV yang berisiko tinggi memicu kanker.

Jadwal Pemberian Vaksin HPV

Pemberian vaksin HPV tergantung pada usia penerima, dengan jadwal sebagai berikut:

  • Anak-anak dan Remaja (usia 9-14 tahun): Vaksin diberikan dalam dua dosis dengan interval 6-12 bulan antara dosis pertama dan kedua.
  • Remaja dan Dewasa (usia 15-26 tahun): Vaksin diberikan dalam tiga dosis, dengan rincian sebagai berikut:

– Dosis pertama: Hari pertama

– Dosis kedua: 1-2 bulan setelah dosis pertama

– Dosis ketiga: 6 bulan setelah dosis pertama

  • Dewasa di atas 26 tahun: Meskipun efektivitas vaksin lebih baik jika diberikan sebelum terpapar virus, beberapa studi menunjukkan bahwa vaksin tetap memberikan perlindungan bagi individu yang lebih tua. Namun, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum vaksinasi pada kelompok usia ini.

Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin HPV?

Vaksin HPV dianjurkan untuk:

– Anak perempuan dan laki-laki usia 9-14 tahun sebelum mereka mulai aktif secara seksual.

– Remaja dan dewasa muda berusia 15-26 tahun yang belum pernah divaksin sebelumnya.

– Orang dewasa berusia 27-45 tahun yang berisiko tinggi mengenai infeksi HPV, setelah berkonsultasi dengan dokter.

– Individu dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, karena mereka lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Efek Samping Vaksin HPV

Seperti vaksin lainnya, vaksin HPV dapat menyebabkan efek samping, namun umumnya sifatnya ringan dan sementara. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Efek Samping Ringan: Nyeri, kemerahan, atau bengkak di lokasi suntikan; sakit kepala ringan; pusing; demam ringan; dan mual.
  • Efek Samping Sedang: Nyeri otot dan sendi; kelelahan sementara; reaksi alergi ringan seperti ruam atau gatal.
  • Efek Samping Berat (Sangat Jarang): Reaksi alergi parah (anafilaksis), meskipun sangat jarang terjadi; pingsan setelah vaksinasi (vasovagal syncope), yang dapat dicegah dengan duduk atau berbaring selama beberapa menit setelah vaksinasi.

Mitos dan Fakta Mengenai Vaksin HPV

Beberapa mitos tentang vaksin HPV seringkali menciptakan ketakutan. Berikut adalah beberapa di antaranya beserta faktanya:

– Mitos: Vaksin HPV menyebabkan kemandulan.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vaksin HPV menyebabkan kemandulan. Sebaliknya, vaksin ini berfungsi untuk mencegah kanker serviks yang dapat mengancam kesehatan reproduksi.

– Mitos: Vaksin HPV hanya untuk perempuan.

Fakta: HPV dapat menginfeksi baik laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, vaksinasi sangat dianjurkan untuk semua orang.

– Mitos: Vaksin HPV tidak diperlukan jika seseorang sudah aktif secara seksual.

Fakta: Vaksin HPV tetap bermanfaat bagi mereka yang sudah aktif secara seksual, karena bisa melindungi dari tipe HPV yang belum pernah terpapar sebelumnya.

Dengan vaksinasi HPV, kita tidak hanya melindungi diri dari kanker serviks, tetapi juga dari berbagai penyakit lainnya yang disebabkan oleh HPV. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami jadwal vaksinasi dan mitos-mitos terkait agar dapat melakukan langkah preventif yang tepat. Vaksin HPV merupakan langkah pencegahan yang sangat penting terhadap kanker serviks dan berbagai penyakit lainnya yang disebabkan oleh Human Papillomavirus. Melalui jadwal vaksinasi yang tepat, individu dapat dilindungi dari infeksi HPV yang berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya.

Imunisasi HPV sangat krusial, terutama bagi anak-anak dan remaja, agar mereka mendapatkan perlindungan optimal sebelum terpapar virus ini. Dengan menjangkau cakupan vaksinasi yang luas, kita dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks dan penyakit terkait HPV, sekaligus menciptakan kekebalan kelompok yang akan melindungi masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga: Vaksin IPV 1 Adalah: Langkah Awal Pencegahan Polio pada Anak

Sumber: Kapan Vaksinasi HPV Sebaiknya Dilakukan?

Apabila Anda ingin mengetahui informasi selengkapnya dapat kunjungi website vaksindewasaanak.com atau hubungi kami dibawah ini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top